Rabu, 27 Juni 2012

Perjalanan Chelsea meraih gelar perdana UEFA CHAMPIONS LEAGUE season 2011/2012

Tak pernah ada yang menyangka sebelumnya, kalau Chelsea yang akan menjuarai UCL  kali ini. Karena Chelsea datang sebagai status tim kuda hitam atau tim yang tidak difavoritkan sebagai juara. Apalagi ditambah dengan keadaan tim yang terlihat makin kacau. Kian memburuk di liga domestik, terlempar dari zona 4 besar, dan keadaan yang tidak hangat yang terjadi antara pelatih Andre Villas-Boas dan para pemain senior Chelsea. Saat itu AVB berniat meremajakan skuad inti Chelsea yang memang banyak dihuni pemain senior berusia 30an. AVB sering memasukkan nama-nama pemain muda dalam strating XI  dan mencadangkan pemain senior seperti Frank Lampard,Ashley Cole,bahkan sang kapten John Terry. Keadaan ini semakin memperburuk team,bukan hasil baik yang dituai,malah kekalahan yang terus menimpa Chelsea hingga akhirnya Chelsea terperosok di peringkat 6 klasemen. Hasil ini merupakan hasil terburuk Chelsea dalam 1 dekade ini.

Saat UCL memasukki babak 16 besar, Chelsea mendapat undian melawan Napoli. Tim yang datang dengan berbagai kejutan. Banyak yang memprediksikan bahwa Chelsea akan sulit mengalahkan Napoli. dan Ternyata benar, di babak Leg 1,Chelsea harus tunduk 1-3 di kandang Napoli. Banyak yang berpendapat bahwa Chelsea akan habis di babak ini. Tapi ternyata pendapat itu keliru, usai kekalahan dari Napoli, bos besar Chelsea, Roman Abramovich memecat sang pelatih Andre Villas-Boas dan posisi kepelatihan Chelsea langsung digantikan dengan asistennya, Roberto Di Matteo. Bertindak sebagai pelatih Caretakker, RDM cukup bisa menyelesaikan tugasnnya dengan baik.Chelsea mampu membalas kekalahan  di Leg kedua dari Napoli dengan skor 4-1(atau agregat 5-4). Setelah usai melawan Napoli, Chelsea berangkat menuju perempat final dan mendapat undian untuk melawan Benfica. melawan Benfica, Chelsea tak begitu mendapat kesulitan. Chelsea selalu mendapat hasil kemenangan di 2 leg melawan Benfica. dan laga terberat yang dilakoni Chelsea tentu saja saat semifinal, Chelsea harus berhadapan dengan tim terkuat Eropa, Barcelona. Seperti saat melawan Napoli,Chelsea tidak difavoritkan. Tetapi sang pelatih, RDM tau caranya untuk mengalahkan Barcelona. Barca yang selalu tampil menyerang dan sangat bagus dalam ball possesion, dibuat tak berkutik saat Chelsea memasang strategi bertahan yang sangat kuat. Terlihat hampir semua pemain Chelsea berada di belakang menjaga serangan yang dilakukan Messi dkk. Messi yang biasanya dapat tampil impresif,kini dibuat tak bisa melakukan apapun. Hanya mengandalkan 1 striker didepan, Chelsea mampu unggul 1-0 di leg1 lewat gol yang dicetak Didier Drogba pada menit tambahan babak pertama. tapi belum usai perjuangan Chelsea, masih ada leg kedua yang harus dilakoni Chelsea di kandang Barca,Camp Nou.
Di leg kedua, Barca sangat agresif melakukan serangan. hasilnya, Barca lebih dulu unggul 2-0 lewat gol Sergio Busquets  dan Andres Iniesta. Kemalangan semakin menimpa Chelsea, saat sang kapten John Terry diganjal kartu merah. kartu merah ini juga semakin memperburuk keadaan,karena apabila Chelsea lolos ke final,Chelsea tak dapat diperkuat John Terry dan beberapa pemain lainnya seperti Raul Meireles dan Brainslav Ivanovic yang juga terkena akumulasi kartu.
Didier Drogba yang sangat diharapkan kontribusinya, malah tidak dapat berbuat banyak. Untungnya Ramires dapat membuat serangan dan mencetak gol dimenit 45.
Pada menit 48, Barcelona mendapat hadiah penalty, tapi sayang Lionel Messi yang ditunjuk sebagai algojo tidak dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. Skor tetap 2-1 dengan agregat 2-2 (Chelsea lebih unggul karena gol tandang).
Di babak kedua,Barca terus menekan Chelsea. beberapa serangan berbahaya di lesakkan Messi, Busquets dan Puyol kegawang Petr Cech. Namun yang terjadi, di jelang akhir pertandingan, Torres yang lolos sendirian di area Barcelona, mampu menyamakkan kedudukan menjadi 2-2.Hasil ini mampu membawa Chelsea lolos ke Babak Final UCL dan di babak final Chelsea akan berhadapan dengan Bayern Muenchen yang sebelumnya mampu mengalahkan Real Madrid melalui drama adu penalty.

Di babak final, Chelsea kembali tidak begitu difavoritkan. Hal ini jelas karena Chelsea main tanpa beberapa pemain pilar, dan 2 bek muda Chelsea, Gary Cahill dan David Luiz juga belum 100% fit dari Cedera.
tapi Chelsea terus berusaha mengupayakan kesembuhan mereka. Hasilnya, Cahill dan Luiz dapat pulih tepat waktu. Selain itu, faktor lain juga datang dari tim lawan. Bayern Muenchen lebih diunggulkan karena mereka tampil didepan publik sendiri. Secara kebetulan Muenchen dapan lolos ke babak Final yang memang diselenggarakan di Fussbal Arena,kandang Muenchen dan Timnas Jerman.
Pertandingan sedikit berjalan monoton, hampir 40 menit belum ada gol yang tercipta,baru pada menit 43, Bayern Muenchen dapat unggul terlebih dahulu lewat lesakkan Thomas Muller. Muenchen merasa sudah sedikit diatas angin karena mampu unggul 1-0. Tapi 2 menit berselang, Didier Drogba mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Hingga 90 menit berlalu skor tetap 1-1.Bahkan babak extra time pun tidak dapat mengubah hasil akhir. Di babak ini juga, Drogba melakukan kesalahan fatal. pada menit 93, Drogba melakukan pelanggaran keras terhadap Ribery di area kotak penalty. Beruntung, Arjen Robben yang ditunjuk sebagai algojo, gagal melakukan tugasnya.tembakan Arjen Robben ke sudut kiri gawang, masih mampu ditebak oleh Petr Cech.
Akhirnya, pertandingan harus diselesaikan dengan adu penalty. Muenchen yang mendapat giliran pertama. Philip Lahm yang ditunjuk sebagai eksekutor pertama sukses membuat timnya unggul. sebaliknya, Juan Mata gagal melesakkan tendangannya ke gawang Manuel Neuer. namun selanjutnya, Penalty Chelsea berjalan mulus. David Luiz, Frank Lampard, Ashley Cole sukses melakukan tugasnya, Eksekutor ketiga Menchen, Ivica Olic gagal melakukan penalty. Saat itu sudah mulai terpancar harapan untuk Chelsea dapat meraih juara. dan benar, semakin jelas gelar juara Chelsea saat Bastian Schweinsteiger juga gagal mencetak gol. Kesempatan terakhir Chelsea,diberikan kepada Didier Drogba. Striker Pantai Gading itu sukses membuat jala Manuel Neuer bergetar. dan pada akhirnya Chelsea keluar sebagai pemenang.

Banyak keharuan yeng terlihat di akhir pertandingan tersebut. Mungkin saat Chelsea harus terseok-seok di awal musim namun meraih hasil yang sangat mengesakan di akhir musim. lewat tangan dingin pelatih caretakker, Roberto di Matteo, Chelsea mampu menjadi Double Winner, setelah sebelumnya mengalahkan Liverpool di final Piala FA.

Dengan keluarnya Chelsea sebagai juara UCL, membuka kesempatan kembali untuk Chelsea bisa kembali berlaga di Liga Champions musim depan. dan menggeser Tottenham Hotspurs yang sebelumnya menempati klasemen akhir di peringkat 4 dan berpeluang menjadi peserta UCL.

Namun dimusim spektakulernya ini, RDM sempat simpang siur mengenai posisinya sebagai pelatih Chelsea. Sempat tersiar kabar kalau Abramovich ingin merekrut Pep Guardiola ke Chelsea. tapi banyak yang tidak setuju mengenai hal ini. Para pemain juga sudah merasakan kenyaman berada dibawah kepelatihan RDM. Akhirnya,setelah berbulan-bulan menunggu Chelsea menetapkan RDM sebagai pelatih utama di Chelsea dengan kontrak 2 tahun.

Selain itu,kabar buruk juga datang dari striker andalan Chelsea, Didier Drogba. Drogba resmi mengundurkan diri dari Chelsea. ia merasa sudah cukup waktunya berada di Chelsea. semua yang ia cari sudah tercapai. sekarang waktunya bagi ia mencari tantangan baru diluar Eropa. Drogba pun resmi pindah ke klub Liga China, Shanghai Senhua. bersama mantan rekannya di Chelsea,Nicolas Anelka, Drogba menatap musim baru bermain di China.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar